Inilah aksi perdana UFC dalam kancah per-futsal-an Indonesia. Walau harus mengakui kelebihan lawan dengan skor akhir 3-1, hal ini malah menjadikan UFC untuk lebih memacu para suad ubur-ubur untuk meningkatkan kemampuan fisik dan skill bermainagar lebih bisa bersaing dalam kancah persepakbolaan Indonesia. Bravo Ubur-ubur..!!
Sabtu, 09 Agustus 2008
Jumat, 08 Agustus 2008
Ubur-ubur FC VS Dian Prana FC
Saksikan beramai-ramai pertandingan perdana UFC di kancah persepakbolaan nasional. Hari Sabtu pukul 10.00 di Arcici sport Center.
Latihan rutin seperti biasa pukul 7.30.
Terima kasih
Latihan rutin seperti biasa pukul 7.30.
Terima kasih
Selasa, 29 Juli 2008
Rabu, 16 Juli 2008
Rabu, 09 Juli 2008
Liga Empat Klub
Dalam rangka memperingati ulang tahun Ubur-ubur Football Club yang pertama, maka dengan ini Ubur-ubur bekerjasama dengan Blue Water FC, Sun Motor FC, dan Asuransi FC akan menyelenggarakan Liga Empat Klub.
Kompetisi yg berformat setengah musim ini rencananya akan diselenggarakan pada pertengahan bulan Juli ini. So guys, prepare your skill and spirit, and don't miss it..
Kompetisi yg berformat setengah musim ini rencananya akan diselenggarakan pada pertengahan bulan Juli ini. So guys, prepare your skill and spirit, and don't miss it..
Selasa, 08 Juli 2008
LEGENDA SEPAKBOLA INDONESIA
LEGENDA PSM DAN LEGENDA SEPAKBOLA INDONESIA
Ramang! Bersama timnya membela Indonesia di forum dunia dengan menahan raksasa beruang Rusia yang merupakan favorit juara di Olympiade Melbourne Australia 1965 silam. Siapakah Ramang? Seorang tukang becak yang lalu menjadi ikon persepakbolaan Indonesia karena semangat dan kegigihannya yang tetap ada dan hidup di tubuh PSM dan membuat kesebelasan ini dijuluki Pasukan Ramang.
Bakat Ramang bermain sepak bola menurun dari ayahnya, Nyo’lo, Ajudan raja Gowa Djondjong Karaenta Lemamparang yang dikenal sebagai jagoan sepak raga. Pada tahun 1947, melalui sebuah klub bernama Persis (Persatuan Sepakbola Induk Sulawesi) ia ikut kompetisi PSM. Pada sebuah pertandingan, ia mencetak sebagian besar gol dan membuat klubnya menang 9-0. Sejak itulah ia ditarik bergabung dengan PSM yang waktu itu bernama Makassar Voetbal Bond (MVB).
Selama setahun menjadi pemain PSM, Ramang sudah keliling Indonesia bermain bola. Pada tahun 1952, Ramang menjadi pemain utama PSSI karena kelihaiannya sebagai penyerang tengah dalam bertanding. Setahun menjadi anggota PSSI, Ramang sudah mengelilingi beberapa negeri asing. Pada lawatannya tahun 1954 ke beberapa negeri Asia seperti Filipina, Hongkong, Muangthai, Malaysia makin menaikkan popularitas PSSI karena dari 25 gol, 19 di antaranya dicetak oleh Ramang.
Persepakbolaan Indonesia makin diperhitungkan di kancah Internasional. Tak hanya kesebelasan Asia yang pernah mengecap kekuatan PSSI namun satu demi satu kesebelasan Eropa mencoba kekuatan PSSI. Mulai dari Yugoslavia yang gawangnya dijaga Beara (salah satu kiper terbaik dunia waktu itu), klub Stade de Reims dengan si kaki emas Raymond Kopa, kesebelasan Rusia dengan kiper top dunia Lev Jashin, klub Locomotive dengan penembak maut Bubukin, sampai Grasshopers dengan Roger Vollentein.
Salah satu ciri khas yang merupakan karunia alam bagi Ramang adalah tembakan saltonya yang fenomenal. Kemenangan PSII dari kesebelasan RRC dengan skor 2-0 di Jakarta, lahir dari tendangan Ramang, satu di antaranya tembakan salto. Tak peduli arah sasarannya darimana ataupun dalam keadaan yang sesulit apapun, Ramang yang dikenal sebagai penyerang haus gol tetap menendang dari segala posisi sambil berlari kencang demi mencetak gol.
Prestasi yang diraih oleh Ramang tak lantas membuatnya besar kepala, “itu bukan prestasi saya saja, melainkan kerjasama dengan kawan-kawan,” ujar Ramang merendah, sembari menyebut nama temannya satu per satu: Maulwi Saelan, Rasjid, Chaeruddin, Ramlan, Sidhi, Tan Liong Houw, Witarsa, Him Tjiang, Danu, Tee San Liong dan Djamiat
Namun tahun 1960 karir Ramang dalam dunia persepakbolaan perlahan surut, ia dijatuhi skorsing karena dituduh makan suap. Dua tahun kemudian, ia dipanggil kembali namun tak dapat menyelamatkan pamornya yang telah terlanjur turun. Pada tahun 1968, dalam usia 40 tahun, Ramang bermain untuk terakhir kalinya membela kesebelasan PSM di Medan, yang berakhir dengan kekalahan.
Pertandingan Ramang yang berakhir dengan kekalahan tersebut tidak ikut mengakhiri karier Ramang di cabang olahraga ini. Tak lama setelah kejadian itu, ia mendapatkan panggilan Bupati Blitar untuk menjadi pelatih di sana.
Tak hanya menjadi pelatih di Blitar, karier kepelatihan Ramang juga tercatat di PSM dan Persipal Palu. Suatu penghargaan yang takkan pernah dilupakan oleh Ramang saat menjadi pelatih di Persipal Palu yaitu saat ia dihadiahi satu hektar kebun cengkeh oleh masyarakat Donggala, Palu, karena prestasinya membawa Persipal menjadi satu tim yang disegani di Indonesia. Ramang yang pernah menjadi seorang tukang becak dan kenek truk merasa tidak mudah menjadi pelatih sepak bola. Ia kemudian harus disingkirkan pelan-pelan hanya karena ia tidak memiliki sertifikat kepelatihan. Dalam melatih, Ramang hanya mengajarkan pengalamannya ditambah dengan teori yang pernah ia dapatkan dari mantan pelatih PSSI, Tony Pogacknic, yang ia sangat hormati.
Pada tanggal 26 September 1987, di usia 59 tahun, mantan pemain sepak bola legendaris itu meninggal dunia di rumahnya yang sangat sederhana yang ia huni bersama anak, menantu dan cucunya yang semuanya berjumlah 19 orang. Ironis memang mengetahui kisah hidup mantan bintang sepakbola itu. Ramang dimakamkan di pemakamam umum Panaikang. Untuk mengenang jasanya, sebuah patung di lapangan karebosi dibuat untuknya.
Sumber: Majalah Makassar Terkini edisi Mei 2007
Ramang! Bersama timnya membela Indonesia di forum dunia dengan menahan raksasa beruang Rusia yang merupakan favorit juara di Olympiade Melbourne Australia 1965 silam. Siapakah Ramang? Seorang tukang becak yang lalu menjadi ikon persepakbolaan Indonesia karena semangat dan kegigihannya yang tetap ada dan hidup di tubuh PSM dan membuat kesebelasan ini dijuluki Pasukan Ramang.
Bakat Ramang bermain sepak bola menurun dari ayahnya, Nyo’lo, Ajudan raja Gowa Djondjong Karaenta Lemamparang yang dikenal sebagai jagoan sepak raga. Pada tahun 1947, melalui sebuah klub bernama Persis (Persatuan Sepakbola Induk Sulawesi) ia ikut kompetisi PSM. Pada sebuah pertandingan, ia mencetak sebagian besar gol dan membuat klubnya menang 9-0. Sejak itulah ia ditarik bergabung dengan PSM yang waktu itu bernama Makassar Voetbal Bond (MVB).
Selama setahun menjadi pemain PSM, Ramang sudah keliling Indonesia bermain bola. Pada tahun 1952, Ramang menjadi pemain utama PSSI karena kelihaiannya sebagai penyerang tengah dalam bertanding. Setahun menjadi anggota PSSI, Ramang sudah mengelilingi beberapa negeri asing. Pada lawatannya tahun 1954 ke beberapa negeri Asia seperti Filipina, Hongkong, Muangthai, Malaysia makin menaikkan popularitas PSSI karena dari 25 gol, 19 di antaranya dicetak oleh Ramang.
Persepakbolaan Indonesia makin diperhitungkan di kancah Internasional. Tak hanya kesebelasan Asia yang pernah mengecap kekuatan PSSI namun satu demi satu kesebelasan Eropa mencoba kekuatan PSSI. Mulai dari Yugoslavia yang gawangnya dijaga Beara (salah satu kiper terbaik dunia waktu itu), klub Stade de Reims dengan si kaki emas Raymond Kopa, kesebelasan Rusia dengan kiper top dunia Lev Jashin, klub Locomotive dengan penembak maut Bubukin, sampai Grasshopers dengan Roger Vollentein.
Salah satu ciri khas yang merupakan karunia alam bagi Ramang adalah tembakan saltonya yang fenomenal. Kemenangan PSII dari kesebelasan RRC dengan skor 2-0 di Jakarta, lahir dari tendangan Ramang, satu di antaranya tembakan salto. Tak peduli arah sasarannya darimana ataupun dalam keadaan yang sesulit apapun, Ramang yang dikenal sebagai penyerang haus gol tetap menendang dari segala posisi sambil berlari kencang demi mencetak gol.
Prestasi yang diraih oleh Ramang tak lantas membuatnya besar kepala, “itu bukan prestasi saya saja, melainkan kerjasama dengan kawan-kawan,” ujar Ramang merendah, sembari menyebut nama temannya satu per satu: Maulwi Saelan, Rasjid, Chaeruddin, Ramlan, Sidhi, Tan Liong Houw, Witarsa, Him Tjiang, Danu, Tee San Liong dan Djamiat
Namun tahun 1960 karir Ramang dalam dunia persepakbolaan perlahan surut, ia dijatuhi skorsing karena dituduh makan suap. Dua tahun kemudian, ia dipanggil kembali namun tak dapat menyelamatkan pamornya yang telah terlanjur turun. Pada tahun 1968, dalam usia 40 tahun, Ramang bermain untuk terakhir kalinya membela kesebelasan PSM di Medan, yang berakhir dengan kekalahan.
Pertandingan Ramang yang berakhir dengan kekalahan tersebut tidak ikut mengakhiri karier Ramang di cabang olahraga ini. Tak lama setelah kejadian itu, ia mendapatkan panggilan Bupati Blitar untuk menjadi pelatih di sana.
Tak hanya menjadi pelatih di Blitar, karier kepelatihan Ramang juga tercatat di PSM dan Persipal Palu. Suatu penghargaan yang takkan pernah dilupakan oleh Ramang saat menjadi pelatih di Persipal Palu yaitu saat ia dihadiahi satu hektar kebun cengkeh oleh masyarakat Donggala, Palu, karena prestasinya membawa Persipal menjadi satu tim yang disegani di Indonesia. Ramang yang pernah menjadi seorang tukang becak dan kenek truk merasa tidak mudah menjadi pelatih sepak bola. Ia kemudian harus disingkirkan pelan-pelan hanya karena ia tidak memiliki sertifikat kepelatihan. Dalam melatih, Ramang hanya mengajarkan pengalamannya ditambah dengan teori yang pernah ia dapatkan dari mantan pelatih PSSI, Tony Pogacknic, yang ia sangat hormati.
Pada tanggal 26 September 1987, di usia 59 tahun, mantan pemain sepak bola legendaris itu meninggal dunia di rumahnya yang sangat sederhana yang ia huni bersama anak, menantu dan cucunya yang semuanya berjumlah 19 orang. Ironis memang mengetahui kisah hidup mantan bintang sepakbola itu. Ramang dimakamkan di pemakamam umum Panaikang. Untuk mengenang jasanya, sebuah patung di lapangan karebosi dibuat untuknya.
Sumber: Majalah Makassar Terkini edisi Mei 2007
Senin, 07 Juli 2008
Jumat, 04 Juli 2008
Polling Kostum UFC
Untuk menunjang performa dan penampilan para squad UFC, maka segera akan dilaksanakan peng-kostuman pemain. Berikut akan diadakan polling untuk menentukan warna kostum yang akan dijadikan kostum resmi squad UFC.
Logo UFC
Kamis, 03 Juli 2008
Sejarah Ubur-Ubur FC
Berawal dari sekelompok pencinta sepakbola yang punya semangat, gagasan dan harapan akan terwujudnya suatu wadah organisasi untuk menyalurkan hobi bermain bola ditengah tengah lingkungan suatu kantor yang tidak peduli dengan sepakbola, maka mereka mendeklarasikan suatu klub yang diberi nama Fiskal FC pada tanggal 10 Agustus 2006.
Perjuangan untuk membentuk dan mempertahankan keberadaan Fiskal FC sangat berat, bukan hanya masalah dana dan perlengkapan saja, pada awal didirikan anggota yang tercatat hanya 11 orang. Karena permasalahan tersebut Ubur-Ubur FC memutuskan untuk bergabung dengan sebuah SSB di kawasan Jakarta Pusat. Walaupun anggota SSB tersebut rata-rata dihuni anak-anak SMP dan SMA, tapi anggota Ubur-Ubur FC dengan berbesar hati rela tetap berlatih disana bahkan anak-anak Fiskal FC di SSB tersebut juga dianggap anak-anak SMA, padahal mereka sudah pada tua bangka, sepuh dan udzur (heran, kenapa kita dibilang anak SMA ya??).
Bergabung dengan SSB itupun tidak berlangsung lama, hanya bertahan tidak lebih dari satu bulan, kegiatan Fiskal FC setelah itu menjadi vacum dalam beberapa bulan karena banyaknya anggota yang sudah mulai jenuh dengan keadaan Tim yang serba kekurangan yang perjalanannya hidupnya mirip dengan binatang laut yaitu ubur-ubur.
Pada saat vacum tersebut beberapa anggota tetap mencari cara dan berusaha untuk menyelamatkan keadaan Tim ini, akhirnya dengan keyakinan dan semangat kuat, Fiskal FC bangkit, mereka bangkit dengan komitmen baru dan mengubah nama mereka menjadi UBUR-UBUR FC, kondisi tim sedikit lebih baik, dengan keadaan perekonomian para anggotanya yang telah diangkat jadi PNS, adanya tambahan anggota dari lingkungan luar kantor, dan anak-anak baru di lingkungan kantor maka Ubur-Ubur FC dengan gagah berani kembali ke kancah persepakbolaan nasional.
Kini seiring dengan berjalannya waktu, Ubur-Ubur FC telah berkembang pesat menjadi Tim yang relatif besar dengan anggota yang terus bertambah setiap waktunya, semoga tim ini tetap eksis menjadi wadah para anggotanya untuk berkreasi, berimprovisasi, berekreasi, dan beraksi, sebagai ajang bersosialisasi ajang meluapkan kegembiraan, mencurahkan kebahagiaan dan melampiaskan kekesalan-kekesalan dan kepenatan.
Perjuangan untuk membentuk dan mempertahankan keberadaan Fiskal FC sangat berat, bukan hanya masalah dana dan perlengkapan saja, pada awal didirikan anggota yang tercatat hanya 11 orang. Karena permasalahan tersebut Ubur-Ubur FC memutuskan untuk bergabung dengan sebuah SSB di kawasan Jakarta Pusat. Walaupun anggota SSB tersebut rata-rata dihuni anak-anak SMP dan SMA, tapi anggota Ubur-Ubur FC dengan berbesar hati rela tetap berlatih disana bahkan anak-anak Fiskal FC di SSB tersebut juga dianggap anak-anak SMA, padahal mereka sudah pada tua bangka, sepuh dan udzur (heran, kenapa kita dibilang anak SMA ya??).
Bergabung dengan SSB itupun tidak berlangsung lama, hanya bertahan tidak lebih dari satu bulan, kegiatan Fiskal FC setelah itu menjadi vacum dalam beberapa bulan karena banyaknya anggota yang sudah mulai jenuh dengan keadaan Tim yang serba kekurangan yang perjalanannya hidupnya mirip dengan binatang laut yaitu ubur-ubur.
Pada saat vacum tersebut beberapa anggota tetap mencari cara dan berusaha untuk menyelamatkan keadaan Tim ini, akhirnya dengan keyakinan dan semangat kuat, Fiskal FC bangkit, mereka bangkit dengan komitmen baru dan mengubah nama mereka menjadi UBUR-UBUR FC, kondisi tim sedikit lebih baik, dengan keadaan perekonomian para anggotanya yang telah diangkat jadi PNS, adanya tambahan anggota dari lingkungan luar kantor, dan anak-anak baru di lingkungan kantor maka Ubur-Ubur FC dengan gagah berani kembali ke kancah persepakbolaan nasional.
Kini seiring dengan berjalannya waktu, Ubur-Ubur FC telah berkembang pesat menjadi Tim yang relatif besar dengan anggota yang terus bertambah setiap waktunya, semoga tim ini tetap eksis menjadi wadah para anggotanya untuk berkreasi, berimprovisasi, berekreasi, dan beraksi, sebagai ajang bersosialisasi ajang meluapkan kegembiraan, mencurahkan kebahagiaan dan melampiaskan kekesalan-kekesalan dan kepenatan.
Rabu, 02 Juli 2008
Pemilihan Kostum dan Logo UFC
Dalam rangka memper-serius dan memper-resmi-kan penampilan serta keberadaan Ubur-ubur Football Club atau dikenal dengan UFC, maka dengan ini diadakan penomoran ulang para pemain kesebelasan UFC. Penomoran ini akan digunakan dalam rangka peng-kostuman para pemain agar lebih berkredibilitas dan mempunyai almamater yang bisa dibangggakan. (almamater?)
Untuk mendukung keberadaan kostum UFC, maka dengan ini juga diberitahukan diadakannya sayembara pembuatan logo UFC. Kiriman logo dapat di alamatkan ke email uburuburfc@gmail.com. Paling Lambat 4 Juli 2008 pukul 18.00. Serta akan diadakan polling untuk tiap logo yang masuk ke admin di situs ini.
Demikian pengumuman dan sayembara ini disampaikan. Terima kasih atas perhatiannya.
Untuk mendukung keberadaan kostum UFC, maka dengan ini juga diberitahukan diadakannya sayembara pembuatan logo UFC. Kiriman logo dapat di alamatkan ke email uburuburfc@gmail.com. Paling Lambat 4 Juli 2008 pukul 18.00. Serta akan diadakan polling untuk tiap logo yang masuk ke admin di situs ini.
Demikian pengumuman dan sayembara ini disampaikan. Terima kasih atas perhatiannya.
Selasa, 01 Juli 2008
Langganan:
Postingan (Atom)